Edukasi Mahasiswa KKN-PKM Fakultas Filsafat UNWIRA: Mencegah Perkawinan Dini di SMA Negeri Manamas
Manamas 26/11/2024-Sebanyak 11 mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN-PKM) dari Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang melaksanakan kunjungan ke SMA Negeri Manamas. Kunjungan ini merupakan bagian dari pelaksanaan salah satu program utama KKN yang mengangkat tema “Keluarga dan Problem Perkawinan.” Program ini dilaksanakan di Desa Benus, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sebagai bentuk implementasi pengabdian masyarakat melalui kegiatan edukatif.
Tujuan utama dari kegiatan kunjungan tersebut adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMA Negeri Manamas mengenai dampak negatif dari perkawinan usia dini. Perkawinan dini menjadi isu yang semakin marak terjadi di kalangan remaja sekolah, termasuk di lingkungan SMA Negeri Manamas. Oleh karena itu, para mahasiswa menyampaikan materi yang berfokus pada tema “Dampak Perkawinan Dini bagi Remaja SMA Manamas,” sebagai langkah awal dalam pencegahan dan penanggulangan masalah tersebut.
Salah satu alasan utama terjadinya perkawinan usia dini adalah kurangnya pemahaman mengenai hubungan antar lawan jenis serta dampak jangka panjang dari keputusan untuk menikah di usia muda. Dalam kegiatan tersebut, Anggelinus Rigen Laku Leto sebagai pemateri utama menjelaskan bahwa perkawinan usia dini menjadi masalah yang perlu segera diatasi karena dapat mengancam masa depan remaja. Selain itu, ia juga menyoroti berbagai dampak buruk dari perkawinan dini, termasuk risiko terhadap kesehatan fisik dan mental, hambatan dalam pendidikan, tantangan ekonomi, serta terganggunya hubungan sosial.
Angka kehamilan di usia remaja di SMA Negeri Manamas menjadi salah satu alasan penting diadakannya kegiatan edukasi ini. Atalia Haikase, S.Ag, seorang guru di sekolah tersebut, mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. Ia menyebutkan bahwa permasalahan kehamilan dini semakin meningkat di lingkungan sekolah. Harapannya, materi yang disampaikan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan membantu mengurangi angka kehamilan remaja di sekolah.
Edukasi mengenai dampak negatif perkawinan dini tidak hanya memberikan informasi kepada siswa tetapi juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNWIRA dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program ini menitikberatkan pada aspek pendidikan yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas moral dan karakter generasi muda, khususnya di lingkungan pedesaan yang rentan terhadap permasalahan sosial.
Dengan pendekatan edukatif dan penyampaian materi yang relevan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran siswa mengenai pentingnya pendidikan sebagai bekal masa depan. Dalam kegiatan ini Mahasiswa KKN-PKM UNWIRA memberikan wawasan dan ilmu baru kepada siswa terkait berbagai risiko dan tantangan yang dapat muncul akibat perkawinan di usia dini.
Program ini tidak hanya menjadi upaya pencegahan terhadap masalah sosial seperti perkawinan dini, tetapi juga mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan membentuk generasi muda yang berkualitas, berintegritas dan sadar akan tanggung jawabnya, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan bermartabat bagi keberlangsungan hidup di masa yang akan datang. (Sirilus Aristo Mbombo).