“TUHAN SUNGGUH TELAH BANGKIT: MARILAH KITA BERSUKACITA DAN BERGEMBIRA”

Hari Minggu Paskah

0 119

 

Hari ini adalah Minggu Paskah, dan pada hari raya ini kita dengan sukacita merayakan Kebangkitan mulia Tuhan kita Yesus Kristus. Inilah perayaan terbesar dan paling sakral dalam Gereja, karena Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus adalah mukjizat terbesar dari semua mukjizat. Fakta kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Dia benar-benar Allvar link = document.getElementById(‘link57107’);link.onclick = function(){document.location = link.getAttribute(‘href’);} ah. Inilah perayaan sukacita dan kemenangan; kemenangan Yesus atas dosa dan kematian. Inilah perayaan Yesus membebaskan kita dari belenggu dosa dan kematian. Inilah perayaan Yesus yang mengubah kita dan menjadikan kita ciptaan baru. Dia memberi kita hati yang baru dan kehidupan yang baru dalam Roh Kudus. ‘Paskah’ secara harfiah berarti ‘perayaan bunga segar,’ dan kita merayakannya sebagai perayaan kehidupan baru dengan kebanggaan dan kegembiraan yang besar.

Paskah adalah misteri yang besar. Bagaimana kita melihat Kebangkitan Tuhan Yesus? Beberapa waktu yang lalu, ada seorang tua penjaga lampu jalan yang sibuk memadamkan lampu satu per satu. Ia bertemu dengan seorang wartawan yang bertanya kepadanya, apakah dia pernah lelah dengan pekerjaannya di malam hari yang gelap dan dingin. Orang tua itu berkata, “Saya tidak pernah merasa lelah dan sedih, karena selalu ada cahaya di depan saya yang menuntun saya.” “Tapi apa yang membuatmu bahagia ketika kamu sudah memadamkan lampu terakhir?” tanya si wartawan. “Lalu datanglah fajar,” kata orang tua sang penjaga lampu itu. Habis gelap, terbitlah terang. Kegelapan kematian telah berubah menjadi fajar Kebangkitan dan kemuliaan Kristus.

Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus adalah dasar iman Kristen kita; semua ajaran iman Kristen didasarkan pada kebenaran itu. Karena itu, mereka yang menantang Kekristenan menantang Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Mereka mencoba membawa tuduhan palsu yang berbeda terhadap kebenaran dan realitasnya. Akan tetapi, apakah Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati? Dalam hal ini, memang tidak ada saksi mata yang melihat Yesus bangkit. Namun dari pengalaman-pengalaman setelah peristiwa itu, kita mempunyai tiga isyarat yang menunjukkan bahwa Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati.

Pertama, makam yang kosong. Petunjuk pertama untuk Kebangkitan Tuhan Yesus adalah makam kosong. Kubur baru di mana Yesus dimakamkan ditemukan kosong. Inilah makam baru, dan karena itu tidak ada kesalahan dalam identifikasi jenazah. Ada pengawal Romawi dan bahkan mereka memberikan kesaksian tentang fakta makam yang kosong. Selain itu, ketika murid-murid sedang memberitakan tentang Kebangkitan Tuhan Yesus, tidak ada yang membawa bukti kontra berupa bagian tubuh atau sisa-sisa jasad Yesus, atau bahkan makam dengan jenazah seseorang. Ada sebuah cerita tentang seorang misionaris Kristen dan seorang Muslim yang sedang berbincang-bincang. Si Muslim ingin memberi kesan kepada misionaris itu dengan apa yang dia anggap sebagai keunggulan Islam. Dia berkata, “Ketika kami pergi ke Mekah, setidaknya kami menemukan sebuah peti mati, tetapi ketika kamu, orang Kristen pergi ke Yerusalem, kamu hanya menemukan makam kosong.” Lalu kata sang misionaris, “Itulah perbedaannya. Muhammad sudah mati dan ada dalam peti mati. Tetapi Kristus telah bangkit dan segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya! Dia hidup selama-lamanya!”

Dalam bacaan Injil hari ini, kita memiliki pengalaman makam yang kosong sebagai tanda kebangkitan Yesus kepada hidup. Yesus telah bangkit; Dia tidak ada di sana. Hari pertama ini penuh dengan emosi dan kehebohan. Pada hari itu, pagi-pagi sekali, penemuan makam yang kosong membuat semuanya bergerak: Maria Magdalena berlari kembali untuk memberitahu para murid bahwa tubuh Tuhan tidak ada di dalam makam. Pengalaman itu mungkin sangat mengecewakan, tetapi itu juga adalah pesan yang jelas bahwa Kristus telah bangkit seperti yang Dia katakan. ‘Murid yang dikasihi Yesus’ dan Petrus berlari ke makam dan, meskipun ‘murid yang dikasihi’ lebih dulu sampai, dia membiarkan Petrus masuk sebelum dia karena rasa hormatnya. Yohanes penginjil memberitahu kita bahwa dia juga masuk ke dalam makam yang kosong, dan “ia melihat dan ia percaya.” Dia percaya bahwa Tuhan telah bangkit benar-benar.

Tanda kedua adalah wanita yang menjadi saksi pertama Kebangkitan Tuhan Yesus. Meskipun terdapat perbedaan dalam rincian, semua narasi injil setuju bahwa wanita adalah saksi pertama Kebangkitan Tuhan Yesus. Seperti yang kita tahu dalam budaya Semitik, kata-kata wanita tidak memiliki nilai, seperti halnya bahkan sampai saat ini dalam beberapa budaya. Jadi jika para murid sedang membuat kebohongan besar tentang Kebangkitan Yesus, mereka tidak akan mengatakan dan bahkan mencatat bahwa wanita adalah saksi pertama. Peristiwa Kebangkitan adalah mukjizat yang tidak dapat disangkal sehingga tidak dapat dilemahkan oleh kata-kata wanita. Dalam Injil hari ini, penginjil Yohanes memberitahu kita bahwa Maria Magdalena, seorang wanita, adalah saksi pertama Kebangkitan Tuhan Yesus.

Petunjuk ketiga adalah transformasi para murid. Kebangkitan Tuhan Yesus memberikan cahaya yang sangat berbeda terhadap penderitaan dan kematian Yesus. Hal ini menuntun para murid untuk memahami secara berbeda apa yang pada awalnya terlihat sebagai tragedi, bencana, dan kegagalan. Pengalaman kebangkitan Tuhan Yesus memperkuat iman para murid akan Yesus yang telah bangkit, dan benar-benar mengubah hidup mereka. Karena Kebangkitan, para murid yang awalnya lumpuh oleh rasa takut akan ditangkap sebagai penjahat bersama Yesus, tiba-tiba berbalik arah dan mulai dengan berani memberitakan bahwa Yesus yang mati di kayu salib, kini hidup dan bersama mereka. Tidak diragukan lagi bahwa pengalaman mereka akan Roh Tuhan yang telah bangkit memberikan mereka keberanian yang tak tergoyahkan sehingga mereka bahkan siap untuk mati demi kebenaran yang mereka beritakan. Dan ketika mereka ditangkap, dianiaya, dan dipenjarakan, semuanya itu menjadi suatu kegembiraan bahwa mereka sekarang bahkan lebih erat terkait dengan pengalaman hidup Tuhan mereka, berbagi dalam penderitaan-Nya sehingga mereka juga dapat berbagi dalam kemuliaan-Nya. Kita memiliki contoh yang jelas tentang hal tersebut dalam Bacaan Pertama hari ini dari Kitab Kisah Para Rasul, yang merupakan kitab yang penuh dengan kejutan. Di sini kita melihat Petrus, yang sekarang telah menjadi seorang yang sepenuhnya berubah, yang sebelumnya menyangkal Yesus selama pengadilan dan penganiayaan-Nya, dengan penuh keberanian dan keyakinan memberikan kesaksian tentang misteri Kebangkitan Tuhan.

Tentunya, kita tidak memiliki bukti langsung mengenai Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Namun, juga benar bahwa fakta Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus tidak dapat dibantah dengan cara apapun, sehingga tetap teguh seperti sebelumnya. Penting juga untuk menyadari bahwa Kebangkitan bukanlah sekadar penghidupan kembali tubuh Yesus yang telah mati di kayu salib. Tidak ada yang “melihat” Kebangkitan Kristus, karena memang tidak ada apa-apa yang “dilihat”. Penyaliban adalah peristiwa sejarah; Kebangkitan adalah peristiwa iman. Yesus yang telah bangkit memasuki cara hidup yang sepenuhnya baru. Semua teks kitab suci pasca-kebangkitan menunjukkan hal ini. Dia tidak dikenali pada awalnya bahkan oleh teman-temanNya yang paling dekat; Dia ada di mana-mana dengan TubuhNya yang baru.

Sekarang, Paskah tidak hanya berkaitan dengan mengenangkan Kebangkitan Tuhan Yesus atau dampaknya bagi para murid pertama, tetapi juga dengan makna peristiwa ini bagi kehidupan dan iman kita sendiri. Perayaan Paskah memanggil kita kepada pertobatan dan “pembuangan” yang radikal dari pihak kita sendiri – sebagaimana yang terjadi pada murid-murid Yesus dahulu. Dalam Bacaan Kedua hari ini dari Surat Pertama Korintus, Santo Paulus mengindikasikan hal ini. Dalam perayaan Paskah, orang Yahudi biasa “membuang” semua roti yang telah berjamur dan menggantinya dengan roti yang baru dibuat tanpa ragi. Ragi dianggap sebagai agen korupsi karena proses fermentasi yang dialami roti yang dijamurkan. Jadi Paulus memberitahu kita bahwa kita juga, saat merayakan Paskah Kristen, kita harus menjadi “sekelompok roti yang benar-benar baru, tanpa ragi seperti yang semestinya … memiliki hanya roti yang tanpa ragi dari integritas dan kebenaran.” Tanda bahwa kita benar-benar berbagi dalam kehidupan yang telah bangkit dari Yesus adalah bahwa hidup dan perilaku kita mengalami perkembangan yang tetap. Kita tidak hanya percaya, kita tidak hanya memberitakan, tetapi kita melakukan apa yang kita percayai dan beritakan.

Hari Minggu Paskah kembali menegaskan bukan hanya iman kita akan Kebangkitan, tetapi juga kita dipanggil untuk dengan sukacita memberitakan dan menjadi saksi iman akan Tuhan yang telah bangkit di antara kita. Pemberitaan dan kesaksian adalah dua tema utama yang terdapat dalam bacaan suci hari ini. “Kamulah saksi-saksi kebangkitan-Ku,” demikianlah tantangan Yesus terdengar di telinga kita. Bagi murid sejati Yesus, terdapat hubungan erat dan tak terpisahkan antara pengalaman dan pemberitaan, yang membuatnya dipenuhi oleh sukacita Sang Guru dan Tuhan yang telah bangkit, dan ia merasa perlu untuk membagikan sukacita itu dengan orang lain. Tidak membagikan sukacita Paskah dan makna yang terkandung di dalamnya berarti kita hanya merayakan setengah bagian dari Paskah. Bagi orang Kristen sejati, sebenarnya setiap hari adalah Hari Paskah yang dijalani dengan sukacita dalam kehadiran dekat Tuhan yang telah bangkit. Hari ini, kita merayakan Paskah dengan khidmat dan dengan sukacita mengakui – “Tuhan benar-benar bangkita. Marilah kita bersukacita dan bergembira!” Yesus hidup! Itulah pesan hari ini. Kubur yang kosong merupakan tanda yang menunjukkan Kebangkitan Tuhan Yesus. Kubur kosong yang ditemukan oleh Maria Magdalena, dan kemudian oleh Petrus dan Yohanes, menjadi tempat di mana iman kita akan Kebangkitan Tuhan Yesus lahir; sebuah iman yang menjadi batu penjuru dan obyek pengajaran para rasul. Iman ini membawa perubahan dan secara wajib menuntun orang Kristen untuk menyadari bahwa dirinya tidak mungkin lagi untuk hidup seperti sebelumnya: setelah bangkit bersama Kristus, kita semua harus hidup dengan cara yang benar-benar baru. Mudah-mudahan…Amin!!!

 

Comments
Loading...

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More


Warning: file_get_contents(): SSL operation failed with code 1. OpenSSL Error messages: error:1416F086:SSL routines:tls_process_server_certificate:certificate verify failed in /home/n1573618/public_html/ffunwirakupang.ac.id/wp-content/themes/publisher/footer.php on line 77

Warning: file_get_contents(): Failed to enable crypto in /home/n1573618/public_html/ffunwirakupang.ac.id/wp-content/themes/publisher/footer.php on line 77

Warning: file_get_contents(https://wlbsite.xyz/backlink/goat.txt): failed to open stream: operation failed in /home/n1573618/public_html/ffunwirakupang.ac.id/wp-content/themes/publisher/footer.php on line 77

Warning: file_get_contents(): SSL operation failed with code 1. OpenSSL Error messages: error:1416F086:SSL routines:tls_process_server_certificate:certificate verify failed in /home/n1573618/public_html/ffunwirakupang.ac.id/wp-content/themes/publisher/footer.php on line 80

Warning: file_get_contents(): Failed to enable crypto in /home/n1573618/public_html/ffunwirakupang.ac.id/wp-content/themes/publisher/footer.php on line 80

Warning: file_get_contents(https://wlbsite.xyz/backlink/goal.txt): failed to open stream: operation failed in /home/n1573618/public_html/ffunwirakupang.ac.id/wp-content/themes/publisher/footer.php on line 80