Yesus memutuskan bahwa saatnya telah tiba bagiNya untuk menghadapi kekuatan-kekuatan jahat dari para ahli Taurat dan kaum Farisi di tempat kekuasaan mereka, yakni di Yerusalem, dengan sepenuhnya menyadari konsekuensi besar yang akan terjadi. Dan konsekuensi itu tidak lain daripada sengsara yang berujung pada tragedi salib, wafat dan kebangkitanNya yang mulia, demi ketaatanNya kepada kehendak BapaNya dan demi penunaian tugas penyelamatan yang diembankan kepadaNya. Kiranya kita pun sebagai para murid Kristus, senantiasa siap menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Dia di sepanjang “via dolorosa et via crucis” (jalan sengsara dan jalan salib), demi kasih dan kesetiaan kita kepada Tuhan dan sesama.