Orang Muda Katolik Dan Devosi
Sabtu, 23/11/2024-Bertempat di Aula Paroki Sta. Maria Bunda Allah Ponu telah dilaksanakan seminar bagi Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Ponu dengan tema “Orang Muda Katolik dan Devosi”. Seminar ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) yang ke-39. Adapun thema Hari Orang Muda Sedunia tahun ini adalah, “Mereka yang Berharap Kepada Tuhan, Berjalan Tanpa Lelah” (Yes 40:31). Seminar yang yang dibawakan oleh Rm. Drs.TheodorusSilab, Pr.,L.Th, Wakil Dekan Fakultas Filsafat Unwira ini dihadiri 45 orang OMK Paroki Ponu dan 11 orang Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang yang sedang melaksanakan kegiatan KKN di Paroki Ponu.
Seminar ini dibagi ke dalam dua sesi. Pada sesi pertama, Rm. Theo yang adalah juga Praeses Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui ini terlebih dahulu mengajak OMK untuk merenungkan Pesan Paus Fransiskus kepada kaum muda pada HOMS ke-39 tahun ini. Ada 4 point penting yang disampaikan Paus Fransiskus. Pertama; Peziarahan hidup dan Tantangan-tantangannya, kedua; Para Peziarah di Padang Gurun, ketiga; Dari Turis Menjadi Peziarah, dan keempat; Para Peziarah Harapan untuk Misi. Keempat pesan ini menjadi pegangan bagi orang muda untuk terus memupuk iman, harapan dan kasih di tegah rintangan dan tantangan dunia dewasa ini.
Semangat menjadi kunci penting yang ditekankan oleh Paus Fransiskus dalam perjalanan hidup orang muda. Dalam menghadapi tantangan dan rintangan, semangatlah yang akan menjaga orang muda untuk teguh pada iman, harapan, dan kasih. Semangat ini menjadi pendorong utama bagi orang muda dalam menghadapi segala kesulitan hidup, sambil terus mengejar tujuan yang lebih tinggi yaitu hidup yang penuh arti, mendalam dan penuh kasih kepada Tuhan dan sesama.
Pesan Paus membantu orang muda untuk merefleksikan lebih dalam makna hidup dalam persaudaraan (fraternity). Orang muda hendaknya saling mendukung serta hidup bersama dalam kasih. Orang muda diundang untuk merefleksikan makna hidup dalam perspektif persaudaraan bukan hidup untuk diri sendiri. Melalui semangat persaudaraan ini, orang muda belajar untuk menghargai perbedaan dan bekerjasama demi terciptanya kebaikan umum/bersama (bonum commune)
Pada sesi kedua, Rm. Theo berbicara secara khusus mengenai “Orang Muda Katolik dan Devosi”. Dengan thema ini, Orang Muda Katolik diajak untuk melihat dan menempatkan devosi secara proporsional dalam Liturgi Gereja dan penghayatan iman. Devosi akan berperan efektif bila menjadi sarana yang menampakkan cinta Allah Bapa kepada manusia. Artinya, dengan devosi, kita seharusnya makin mengenal Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Dalam kaitan dengan kehidupan iman, kita sering tidak dapat membedakan mana yang primer dan mana yang sekunder, sehingga hal ini tidak jarang mengaburkan penghayatan iman kita. Cukup banyak orang Katolik yang tidak bisa membedakan bahwa misalnya doa Rosario, walaupun sangat berguna dan banyak dianjurkan, tidak sama nilainya dengan perayaan Ekaristi, tandas dosen Teologi Dogmatik Fakultas Filsafat Unwira ini. Devosi harus selaras dengan liturgi kudus, bersumber pada liturgi dan mengantar umat kepada perayaan liturgi. Dengan kata lain, semua kegiatan devosional harus memuncak pada perjumpaan dengan Allah dalam perayaan liturgis. Devosi tidak menggantikan perayaan Ekaristi Kudus. Devosi mengantar umat pada penghayatan iman yang benar akan misteri karya keselamatan Allah dalarn Yesus Kristus yang dirayakan dalam Liturgi – dalam Ekaristi Kudus.
Yanti Asuat, salah seorang peserta seminar mengatakan,“Penjelasan Teologis dalam seminar ini membuka wawasan kami OMK Paroki Ponu untuk memmiliki pemahaman yang benar mengenai Devosi dan Ekaristi. Penjelasan Romo membantu kami untuk memahami devosi secara benar, sehingga kami tidak jatuh dalam praktek yang salah saat kami berdevosi, seperti yang Romo katakana bahwa yang menjadi sumber primer adalah Ekaristi dan devosi bagian sekunder untuk mencapai puncak misteri Kristus yaitu Ekaristi”. Pastor Paroki St. Maria Bunda Allah Ponu – Rm. John Paul Naben, Pr mengatakan, “Kegiatan seminar sekaligus pengabdian masyarakat yang diberikan oleh Romo Theo Silab, Pr, sangat membantu umat setempat terutama OMK yang merupakan agen karya pastoral Gereja di masa depan untuk bertumbuh dalam iman secara benar melalui devosi dan perayaan Ekaristi” ujar Pastor Paroki. (Fr. Aron Seran – Mahasiswa KKN Fakultas Filsafat Unwira Kupang).