FAKULTAS FILSAFAT TANAMKAN MAKNA CINTA DALAM KACAMATA ERICH FROMM BAGI ORANG MUDA KATOLIK DI PAROKI ST. FRANSISKUS XAVERIUS WINI

0 48

Wini, (26/11/2024)- Fakultas Filsafat UNWIRA-Kupang melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki St. Fransiskus Xaverius-Wini. Jumlah dari para hadirin sekitar tigapuluh orang. Para penanggung jawab dari bidang humaniora yakni Dr. Yohanes Watu Vianey, dan RD. Yuda Pranama. Dalam pemaparan materi, Bpk. Vian Watu selaku pemateri utama menjelaskan pengertian dan sifat perkawinan ditinjau dari aspek budaya, terutama kepada kebiasaan Orang Dawan dengan adanya Minang. Beliau menguraikan beberapa hal penting mengenai inkulturalitas budaya dalam perkawinan dan juga penanaman nilai moral dalam hidup perkawinan kelak bagi orang-orang muda, terlebih khusus orang Katolik: “… kita dalam relasi antar lawan jenis sering mengalami problem yakni perkawinan liar atau maniac dan perkawinan biadab atau posesif”. Kata Bpk. Vian dalam pemaparan materi. Selain itu, beliau juga mengangkat empat level cinta yakni, cinta Eros atau nafsu, cinta persaudaraan, cinta persahabatan dan cinta Ilahi (Agape).

sumber.dok.PKMHumaniora.

Selanjutnya, materi disambung oleh RD. Yudha dengan beranjak dari aspek filsafat. Di sinilah titik yang sangat menarik ketika pemateri yang kedua ini menampilkan suatu konsep cinta ditinjau dari perspektif Erich Fromm, seorang filsuf asal Jerman yang lahir di era filsafat kontemporer. Beliau membuka materinya dengan pengantar bahwa hanya manusia yang memiliki akal budi. Kemudian, masuk ada inti pemikiran From yang mengatakan bahwa cinta sama seperti seseorang yang belajar seni. “siapa yang bisa bermain gitar?… tidak ada seorang pun yang langsung tahu cara memainkan gitar kalau ia terlebih dahulu mempelajarinya. Demikian juga cinta.” Kata RD. Yudha kepada orang-orang muda. Selain itu, dalam pemikiran Fromm dikatakan bahwa cinta terdiri dari kepedulian, tanggung jawab, simpati/empati, pengetahuan dan pengorbanan. Dari pemikiran ini, pemateri berusaha untuk menjelaskan cinta yang demikian kepada para orang muda agar selalu hidup dalam cara yang telah ditawarkan sebab konsep yang disusung sangat ideal dan diterima oleh Gereja.

 

Comments
Loading...

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More