Mahasiswa Fakultas Filsafat Mengikuti Pelatihan Menulis Jurnal


Sabtu, 11 November 2023, segenap mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira mengikuti kegiatan pelatihan menulis jurnal. Kegiatan ini berlangsung di Aula Seminari Tinggi St. Mikhael, Penfui, Kupang. Selain mahasiswa dari fakultas Filsafat Unwira, hadir pula mahasiswa dan mahasiswi dari Fakultas TEKNIK Unwira dan FKIP Unwira.
Pater Petrus Tan, SVD dan RD. Dr. Herman Punda Panda, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan menulis jurnal tersebut. Pater Peter, dalam penyampaian materinya, menjelaskan secara singkat terkait dengan sistematika penulisan jurnal. Pemahaman akan sistematika penulisan jurnal merupakan hal yang fundamental. Dengan pemahaman tersebut, jurnal bukan lagi menjadi hal yang sangat menakutkan bagi mahasiswa. Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan yang komprehensif terkait dengan menulis jurnal. “basis dari semuanya itu, mahasiswa diadaikan memiliki kemampuan dalam menulis”, demikian harapan Pater Peter, dosen filsafat di Fakultas Filsafat Unwira.
Secara umum setiap jurnal memiliki Tamplate atau author guidelinesnya masing-masing. Mahasiswa diharapkan untuk memperhatikan template dari jurnal yang menjadi tujuan pengiriman tulisannya. Lebih lanjut, RD. Herman Punda Panda, menegaskan bahwa mahasiswa juga mesti memperhatikan OSJ (Open Journal Systems). Selain itu, mahasiswa juga diharapkan untuk mampu menguasai aplikasi-aplikasi yang akan memudahkan dalam proses penulisan jurnal, misalnya; menggunakan aplikasi Mendeley. Aplikasi-aplikasi memang sangat membantu. Akan tetapi hal yang paling urgen dalam menulis jurnal, penulis mesti menampilkan sedemikian spesifiknya Novelty atau kebaruan dari penelitiannya. Hanya dengan demikian tulisannya, bisa diterima di jurnal yang terakreditasi Sinta atau Scopus.

Setelah penyampaian materi singkat terkait dengan jurnal, dilanjutkan dengan pelatihan menulis abtrak yang merupakan juga bagian terpenting dalam sistematika jurnal dan dibimbing langsung oleh Pater Peter. Pelatihan menulis abstrak berlangsung sekitar tiga puluh menit. Semua mahasiswa yang hadir sebagai peserta dituntut untuk mampu menulis abstrak dengan baik. “semua mahasiswa memiliki kemampuan, hanya mesti terus dibiasakan. Mahasiswa mesti menjadi akrab dengan menulis jurnal. Melalui langkah demikianlah, mahasiswa akan menjadi orang yang kompoten dalam menulis jurnal”. Demikian pesan dan harapan dari Pater Peter. (Irenius Boko)