LECTIO DIVINA BERSAMA ORGANISASI BELADIRI TUNGGAL HATI SEMINARI-TUNGGAL HATI MARIA (THS-THM) RANTING PAROKI FATUONI
Oleh : Sekundus Ikun dan Aloysius Wudi, dkk Mahasiswa KKN Fakultas Filsafat Unwira Kupang, Paroki Fatuoni

Fatuoni, 17 September 2023, segenap mahasiswa Fakultas Filsafat Unikawira Kupang yang mengadakan KKN di paroki Fatuoni bertemu dan membagi pengetahuan mengenai Lectio Divina kepada Organisasi Tunggal Hati Seminari (THS)-Tunggal Hati Maria (THM) Ranting Fatuoni, yang merupakan salah satu organisasi yang bernaung di bawah Gereja. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya menanggapi kecenderungan era modernisasi.
“Pada era modernisasi ini banyak kalangan umat kristiani telah terpengaruh oleh oleh perkembangan teknologi yang semakin membumi sampai ke pelosok dunia. Maka, tidak heran ketika umat yang hidup pada zaman milienial ini memiliki pemahaman yang sangat minim tentang Sabda Tuhan yang berbicara kepada manusia melalui Kitab Suci tentang kehidupan yang baik dan benar. Umat pun lebih tertarik dengan Gadget yang dimiliki sehingga melupakan Kitab Suci”, demikian laporan Sekundus Ikun, Mahasiswa KKN FF Unikawira.
Lambertus Fatin, ketua THS-THM ranting Fatuoni mengatakan, “Di Paroki Fatuoni organisasi THS-THM selalu melaksanakan kegiatan lectio divina namun pemahaman kami mengenai tentang lectio divina masih minim.” Oleh karena itu mahasiswa-mahasiswa Fakultas Filsafat hadir untuk memberikan pemahaman yang baik agar membantu pemahaman mereka tentang lectio divina.
“Lectio Divina berasal dari dua suku kata bahasa Latin yaitu: Lectio artinya membaca dan Divina artinya suci atau kudus. Secara harafiah lectio divina adalah pemabacaan kitab suci yang direnungkan dengan tujuan untuk berdoa darinya dan hidup dari sabda Allah. Lectio Divina digagas oleh bapak Gereja Benediktus dari Nursia.” Para mahasiswa juga menjelaskan beberapa tahap dalam lectio yakni : tahap Persiapan, Lectio , meditatio, Contemplatio, oratio dan tahap yang terakhir adalah Actio.
Para anggota THS-THM sangat antusias, gembira dan mengikuti dengan penuh semangat materi yang dibawakan oleh para mahasiswa Fakultas Filsafat. Adapun hal yang lebih terkesan saat itu adalah ada dua orang mahasiswa Fr. Sekundus Ikun, OCD dan Saudara Roland Ukat yang pernah bergabung dalam organisasi THS-THM.
Salah satu anggota THS-THM, Maria Fridolina Moruk mengatakan “Saya sendiri dan teman-teman anggota sangat bangga bisa mengikuti kegiatan ini di mana materi yang diberikan ini sangat membantu kami untuk memperdalam pemahaman kami tentang lectio divina karena setelah membaca Kitab Suci kami meditasi namun meditasi yang kami lakukan hanya untuk memperoleh tenaga dalam. Akan tetapi setelah kami mendengarkan penjelasan tentang lectio divina kami semakin memahami bahwa meditasi itu untuk mengkomunikasikan diri lebih akrab dengan Kristus Sang Juruselamat dunia”.
Kegiatan ini diakhiri dengan praktik Lectio divina dan doa penutup.